Wednesday, February 6, 2013
Pusat Peribadatan Puja Mandala, Nusa Dua, Bali
Dalam perjalanan dari Nusa Dua menuju ke Uluwatu, saya melihat sesuatu yang unik. Nama tempat tersebut ialah Pusat Peribadatan Puja Mandala. Ada 5 bangunan di sini. Masing-masing bangunan dalam lokasi tersebut merupakan tempat ibadah umat Islam, Katholik, Protestan, Buddha, dan Hindu.
1. Masjid Agung Ibnu Batutah
Interior luar Masjid Agung Ibnu Batutah, seperti masjid-masjid pada umumnya. Warna kuning lebih mendominasi masjid ini. Masjid Agung Ibnu Batutah memiliki tiga lantai dan lantai pertama diperuntukkan bagi kaum wanita.
2. Gereja Katholik, Paroki Maria Bunda Segala Bangsa
Bangunan gereja ini sama seperti layaknya gereja yang ada di luar Bali. Tidak seperti gereja-gereja Katholik di Bali yang umumnya mempunyai bentuk unik. Di depan bangunan utama terdapat menara lonceng. Saya paling suka mendengar bunyi lonceng dari gereja.Â
Sesuai dengan agama saya, jadi saya pun menyempatkan masuk ke dalam Gereja Paroki Maria Bunda Segala Bangsa. Interior di dalamnya juga seperti gereja-gereja pada umumnya. Ruangannya cukup besar dengan altar dan barisan kursi umat. Yang menarik dari gereja ini ialah lantainya yang bersih menimbulkan refleksi altar serta kursi. Cantik!
3. Vihara Buddha Guna
Nah, ini dia yang saya suka. Banyak patung cantik di luar bangunan Vihara Buddha Guna. Dari patung gajah putih di bagian depan, naga putih di samping, dan tentunya patung Buddha. Warna putih dan emas mendominasi vihara ini. Pantulan cahaya matahari waktu itu pun membuatnya semakin cantik.
4. Gereja Protestan GKPB Jemaat Bukit Dua
Di Gereja Protestan GKPB Jemaat Bukit Dua, juga memiliki menara lonceng. Walaupun, bentuk lonceng di gereja ini berdeda bentuk. Bangunan utama gereja ini terdiri dari dua lantai, dengan dinding marmer. Sayang, saya tidak meihat interior di dalam, mungkin saja ada yang menarik.
5. Pura Jagatnatha
Keberadaan pura memang sudah umum di Bali. Pura Jagatnatha yang ada di lokasi ini juga sama seperti pura pada umumnya. Bangunan puranya terbuat dari batu berwarna hitam dan terdapat gapura pintu masuk. Karena pintunya tertutup, saya pun tidak bisa melihat bagian dalam.
Sungguh kagum saya melihat kompleks ini. Yuk, kita jalin kerukunan antar umat beragama di Indonesia tercinta.
Postinganku di Detik Travel, Februari 2013.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment